Pondok Informasi: Masihkah kita suka menuntut kesempurnaan dari orang lain?

Social Icons

Selasa, 05 Maret 2013

Masihkah kita suka menuntut kesempurnaan dari orang lain?

Kita sangat menyadari bahwa kita tidak mungkin menjadi manusia yang sempurna, menjadi manusia tanpa dosa, menjadi manusia tanpa cela, menjadi manusia tanpa kekurangan dan menjadi manusia yang tidak membutuhkan orang lain.

Jika kita telah menyadarinya bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Lalu, apakah kita juga akan menuntut seseorang untuk menjadi sempurna? Tentu tidak bukan? Dan itulah yang seharusnya engkau lakukan.

Memang kita mesti berusaha untuk melakukan yang terbaik, mendapatkan hasil yang terbaik dan menjalaninya dengan cara yang terbaik pula. Namun seperti sebuah pepatah mengatakan, "tak ada gading yang tak retak", maka sudah semestinya kita tidak menuntut kesempurnaan baik terhadap kita sendiri terlebih kepada orang lain dengan cara-cara yang sangat tidak menyenangkan dan merendahkan.



Jika kita mencari pasangan hidup yang sempurna, tentu tidaklah akan dapat menemukannya. Jika kita mencari pekerjaan yang sempurna, tentu tidaklah akan kita menjumpainya. Jika kita mencari sebuah jawaban yang sempurna, tentu tidaklah kita akan mendapatkannya.

Maka dari itu, menuntut kesempurnaan terhadap suatu hal, itu adalah hal yang tak mungkin, karena kesempurnaan itu hanyalah milik Allah. Paling tidak kita berusaha semaksimal mungkin untuk mendekatkan diri pada kesempurnaan, atau paling tidak berusaha menjauhkan diri dari segala kemungkinan buruk.

Jika kita termasuk tipe yang suka menuntut, maka sebelum kita menuntut hal-hal yang mendekati kesempurnaan, maka tuntutlah diri sendiri terlebih dahulu untuk mengusahakannya . Jangan sampai hanya menuntut kesempurnaan dari pihak lain (misalnya kepada pasangan, pemberi kerja ataupun lainnya) sementara kita sendiri hanya menonton dan menunggu kesempurnaan itu datang pada dirinya.

Ingatlah bahwa tidak ada kesempurnaan bagi kita dan orang lain, kecuali hal-hal yang memang bisa mendekatkan diri pada kesempurnaan dan tidaklah akan terwujud usaha untuk mendekatkan diri pada kesempurnaan jika kita hanya diam dan berpangku tangan.