Pondok Informasi: Kuman Ini Ada di Air Keran: Bakteri Pemakan Otak Hingga Senjata Biologis

Social Icons

Rabu, 28 Agustus 2013

Kuman Ini Ada di Air Keran: Bakteri Pemakan Otak Hingga Senjata Biologis

Tak hanya manusia saja, organisme lain juga membutuhkan air agar dapat hidup, tak terkecuali hewan-hewan kecil yang tak kasat mata. Bahkan dalam air keran dan air minum pun, organisme semacam ini tetap ada.

Pada umumnya, semua air mengandung bakteri dan protozoa sampai batas tertentu. Beberapa di antaranya ada yang berbahaya. Inilah salah satu alasan pentingnya memasak air sampai mendidih sebelum digunakan sebagai air minum.





Seperti dilansir List Verse, Selasa (20/8/2103) berikut adalah 8 mikroorganisme tersebut: 

1. Legionella pneumophila

Pada tahun 1976, bakteri ini bertanggung jawab atas 34 kematian dan 221 infeksi di AS. Penyakit akibat bakteri ini disebut penyakit legiuner dan mengirimkan 18.000 orang ke rumah sakit tiap tahun akibat air yang terkontaminasi.


Gejalanya berupa kebingungan, demam hingga 41,5 derajat Celcius, hilangnya koordinasi, muntah, diare, dan nyeri otot. Pada tahun 2001, lebih dari 700 orang di Spanyol terinfeksi bakteri ini. Karena bahayanya, militer AS berniat menggunakan Legionella yang telah dimodifikasi genetika sebagai senjata.



2. Naegleria fowleri 

Mikroorganisme ini dikenal sebagai amuba pemakan otak. Amuba ini menyerang sistem saraf manusia dan menyebabkan penyakit meningoencephalitis dengan 98 persen korbannya meninggal. Namun infeksinya jarang terjadi karena hanya dapat masuk lewat rongga hidung

Pada tahun 2011, dua warga Louisiana meninggal setelah membasuh hidung dengan larutan garam dan air keran. Ketika diselidiki, amuba pemakan otak ditemukan di bak mandi, wastafel dan hampir seluruh sudut rumah. Walau demikian, risiko infeksinya lebih besar jika berenang di danau dan sungai. 


3. Salmonella enterica 

Bakteri ini memiliki sejarah panjang dengan wabah yang banyak muncul di AS. Biasanya salmonella terkandung dalam makanan seperti daging sapi, bayam, dan ayam. Untungnya, salmonella lebih jarang ditemui pada air minum.

Namun di tahun 2008, kontaminasi pada air keran di Colorado bertanggung jawab atas 79 kasus keracunan salmonella yang menyebabkan demam dan muntah. Orang dengan sistem kekebalan yang lemah sangat rentan terinfeksi.




4. Anabaena sp. 

Anabaena circinalis adalah cyanobacteria yang hidup di waduk air tawar di seluruh dunia, terutama di Australia, Eropa, Asia, Selandia Baru, dan Amerika Utara. Cyanobacteria diyakini sebagai organisme multiseluler pertama di bumi dan telah berevolusi untuk menghasilkan beberapa hal yang sangat aneh.

Dalam kasus Anabaena spp., bakteri ini dapat memproduksi neurotoksin. Penemuan Anatoxin adalah salah satu racun pertama yang diproduksi cyanobacteria. Wabah racun ini di tahun 1950 di yang menyebar lewat air minum di AS bertanggung jawab atas banyak kematian sapi.


5. Escherichia Coli 

Escherichia coli sudah tak asing lagi di telinga. Bakteri ini hinggap di saluran pencernaan dan tinja manusia. Yang agak membingungkan, hampir semua air minum selalu mengandung E. coli, yang berbeda hanya kadarnya hingga tingkat yang dianggap 'aman'.

Badan Perlindungan Lingkungan di AS menyatakan bahwa kadar E. coli dianggap aman selama tidak lebih dari 5 persen dari sampel air yang dikumpulkan pada bulan tertentu. Jadi jika pengujian dilakukan 100 kali dalam sebulan, seharusnya tak lebih dari 5 sampel yang terinfeksi E. coli. 


6. Rhizopus stolonifer 

Spora jamur Rhizopus stolonifer dapat muncul dalam air minum. Jamur ini dikenal sebagai jamur yang memunculkan warna hitam pada roti yang dibiarkan terbuka. Karena merupakan jamur yang paling sering dijumpai, tak heran jika spora jamur ini juga ada di air keran.

Pada tahun 2006, sebuah penelitian menemukan bahwa spora Rhizopus stolonifer muncul pada 2,9 persen dari sampel air yang diamati. Kadarnya ini cukup rendah jika dibanding kadar keamanan E. coli. Jamur ini diyakini melepaskan racun yang berbahaya bagi manusia, namun hanya jika konsentrasinya tinggi. 


7. Chaetomium sp. 

Spora jamur Chaetomium banyak beredar di sekitar kita, biasanya mengambang di udara yang lembab dan malah jarang muncul di air keran. Apabila air keran terkontaminasi sporanya, muncul rasa dan bau yang agak berbeda.

Walau spora jamur ini tidak terlalu berbahaya, namun dalam beberapa kasus dapat menyebabkan infeksi yang disebut phaeohyphomycosis yang mengerikan. Jamur ini juga dapat menimbulkan bahaya bagi orang yang alergi. 




8. Cryptosporidium

Air dari danau dan sungai kemungkinan besar dihuni oleh berbagai jenis bakteri. Sebelum digunakan untuk berbagai keperluan, air tersebut akan disaring dahulu untuk menghilangkan kuman dan kotoran. Namun cryptosporidium seringkali lolos.

Cryptosporisium adalah protozoa atau organisme bersel tunggal yang dapat memicu diare. Hewan ini menempel ke usus dan bertelur pada kotoran. Ketika air minum terkontaminasi oleh tinja yang terinfeksi, hewan ini berpindah ke inang baru. Teknologi saat ini sudah dapat menghentikan penyebarannya lewat air minum hingga 99 persen.